Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 08:18:58【Kabar Kuliner】011 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(3)
Artikel Terkait
- Ngak hanya segar, 10 buah ini efektif cegah dehidrasi saat cuaca panas
- Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat
- Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG
- Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG
- Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah
- Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura
- BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG
- Larangan perdagangan daging anjing, Legislator: Gubernur tepati janji
- Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
- BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah

Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs

Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak

BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI

WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil

SPPG Tulungagung dihentikan sementara usai insiden keracunan massal

Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner